Pelatihan soft skill dan hard skill di perusahaan, akan dilakukan hanya jika perusahaan tersebut memandang karyawannya sebagai asset dan akan memberikan berbagai pelatihan kepada karyawannya. Perusahaan yang ingin mencapai target yang telah ditentukannya dengan menjalankan sesuai visi dan misi perusahaan, mendorong karyawannya memiliki keahlian dan kompetensi yang tinggi dengan pelatihan yang disiapkan.
Manfaat yang didapat dari kedua jenis pelatihan ini hampir sama besarnya, tapi beda sasarannya. Pelatihan hard skill lebih banyak berhubungan langsung dengan keahlian dan kemahiran di bidang pekerjaan yang ditekuni. Misalnya, karyawan bagian administrasi diberikan pelatihan hard skill mengenai menggunakan komputer untuk mengetik, menghitung, menyusun dan membuat laporan, dan lain sebagainya. Pelatihan hard skill diberikan agar mereka memiliki kompetensi yang baik dalam teknis pekerjaannya.
Sedangkan pelatihan soft skill lebih mengarah pada keterampilan mengatur dirinya sendiri atau pengembangan diri karyawan tersebut, mencakup pelatihan character building, manajemen waktu, manajemen stres, setting goal, manajemen perubahan diri, creative thinking, integritas & profesionalisme, pensiun bahagia, menjadi trainer handal, pendidikan parenting dan lain sebagainya.
Pelatihan Soft Skill dan Hard Skill Disesuaikan dengan Tingkatan dan Jabatan
Dan pelatihan soft skill juga tentang keterampilan berhubungan dengan orang lain, diantaranya mengelola manusia, seperti managerial skill, komunikasi efektif, leadership, networking, motivasi, presentasi, negosiasi, public speaking, penjualan dan marketing, service excellence, kerjasama tim, problem solving dan lain sebagainya.
Setiap karyawan di tingkatan dan jabatan apapun perlu untuk mengikuti kedua jenis pelatihan ini. Hard skill akan membuat seorang karyawan dapat bekerja dengan keahlian dan kemahirannya. Dan soft skill akan membuat seorang karyawan bertahan, dipromosikan dan sukses di bidang pekerjaannya tersebut.
Begitu pentingnya manfaat kedua pelatihan ini bagi karyawan dan berdampak juga bagi perusahaan, maka idealnya, kedua jenis pelatihan ini diberikan kepada karyawan di tingkat manapun, walau dengan komposisi yang berbeda.
Pelatihan soft skill sebaiknya diberikan lebih banyak untuk para pemimpin ketimbang pelatihan hard skill, dan sebaliknya untuk tingkat staff dan pelaksana, pelatihan hard skill lebih banyak diberikan. Hal ini dikarenakan pemimpin sudah tidak banyak lagi mengerjakan hal-hal teknis dan dianggap telah menguasainya, sehingga lebih banyak pada konsep, strategi dan pengawasan.
1 thought on “PELATIHAN SOFT SKILL DAN HARD SKILL”