Tantangan dalam pelatihan online antara lain membutuhkan adaptasi perubahan perilaku dari pelatihan offline menjadi pelatihan online oleh perusahaan, narasumber atau fasilitator, dan juga peserta pelatihan.
Di masa pandemi Covid-19 yang belum tahu kapan akan berakhir, mengharuskan masyarakat untuk menjaga jarak dan menghindari untuk berkumpul. Dengan terbatasnya mobilitas seperti ini, akibatnya pekerjaan dan sekolah dilakukan dari rumah, begitu juga untuk pengembangan kompetensi masing-masing individu.
Dampaknya segala aktivitas hampir sepenuhnya dilakukan secara daring (online), begitu pula dalam pelatihan karyawan, yang seharusnya dilaksanakan dengan tatap muka, kini harus dilakukan secara online untuk menghindari adanya aktivitas yang melibatkan banyak orang.
Meskipun terlihat lebih mudah saat melakukan pelatihan online, akan tetapi terdapat beberapa tantangan dalam pelatihan online, hal yang harus diperhatikan dari tantangan tersebut untuk menunjang proses pembelajaran nantinya.
Beberapa Tantangan dalam Pelatihan Online
Beberapa hal dibawah ini adalah tantangan yang muncul dan dihadapi dalam melakukan pelatihan online, antara lain:
- Koneksi Jaringan
Koneksi internet adalah hal yang sangat penting, harus dipastikan tetap stabil dan minim gangguan sinyal yang dapat terganggu bahkan hilang ketika proses pelatihan. Banyak sekali kasus yang terjadi dalam online training, para peserta mengeluh karena koneksi yang buruk, sehingga pembelajaran menjadi terhambat, terjadi keterlambatan informasi yang disampaikan mengakibatkan jeda yang panjang, atau terputus dari sesi pelatihan.
- Kuota
Kuota sangat mempengaruhi koneksi, sehingga kesiapan dari kuota atau jaringan WiFi yang tersedia sangat berperan dalam koneksi yang stabil dan minim gangguan.
- Strategi Pembelajaran
Pelatihan online bukanlah pelatihan offline yang dipindahkan ke platform online. Dibutuhkan penyesuaian strategi pembelajaran untuk pelatihan online dengan kreatifitas dan kompetensi dari narasumber atau fasilitator, yang dapat meningkatkan keefektifan pelatihan online tersebut.
- Tampilan Visual
Meskipun terlihat sederhana, akan tetapi tampilan visual merupakan hal yang sangat penting pada proses pelatihan online, karena tampilan visual adalah hal utama yang didapat peserta, selain suara, sehingga sangat membantu dalam memahami setiap materi yang diajarkan, dan kenyamanan dalam mengikuti pelatihan.
Pastikan video dari narasumber jelas dengan resolusi yang tinggi, tatapan mata narasumber mengarah ke kamera sehingga peserta menangkapnya seperti sedang berkomunikasi sewajarnya, serta materi yang dibuat mampu menampilkan informasi melalui gambar, video, hingga penggunaan warna yang sesuai.
- Suasana Pembelajaran
Proses pembelajaran dalam pelatihan online memang merupakan hal yang penting. Namun, menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman juga menunjang peserta untuk lebih cepat dalam memahami materi pelatihan, sehingga tidak harus selalu serius dan kaku. Dan tempat atau kondisi peserta ketika mengikuti pelatihan online, juga mempengaruhi konsenterasi dan fokus dalam menyerap materi.
- Persiapan Diri
Persiapan diri dari masing-masing individu yang terlibat sudah pasti mempengaruhi lancar dan suksesnya pelatihan online, yaitu dari narasumber atau fasilitator, peserta, tim IT perusahaan dan lainnya. Termasuk didalam persiapan diri peserta adalah menyiapkan waktu khusus untuk mengikuti pelatihan online tersebut, dan tidak diganggu oleh pekerjaan lain di laptop atau tempat kerjanya.
- Pembelajaran Personal
Dalam pelatihan online, peserta dituntut untuk dapat melakukan pembelajaran secara personal, mau mengulang materi, melakukan interaksi yang dibutuhkan selama pelatihan, mengerjakan latihan-latihan, sampai dengan mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, semua itu dibutuhkan kesadaran diri dan tujuan yang kuat untuk berubah menjadi lebih baik.
Setalah dibahas beberapa tantangan dalam pelatihan online di atas, menjadi hal yang sangat diperhatikan ketika kami dari ReFrame Positive melakukannya untuk klien kami. Diharapkan tujuan organisasi atau perusahaan dengan pelatihan online dapat tercapai, sehingga perlu memperhatikan perubahan dari pelatihan offline menjadi pelatihan online oleh perusahaan, narasumber atau fasilitator, dan juga peserta pelatihan.